Selasa, 31 Januari 2017

Kita Akan Segera Bertemu Disisi Kehidupan Lain

Aku pikir ini akan mudah.
Tanpamu.
Hidupku adalah buku cerita pendek.
Dan menulis yang baru setiap hari
Aku tidak banyak tahu lagi.
Tidak ada yang seperti itu.
Dan segala sesuatu sebelum dan setelah Anda.
Aku tidak tahu bagaimana itu berakhir.
Aku tidak tahu di mana Anda berlari.
Tidak perlu mengatakan Anda salah.
Aku akan melakukan.
Bahkan jika itu salah.
Aku menulis seribu lebih.
Orang orang melihatku.
Dengan sedikit simpati.
Bab ini tidak akan berakhir.
Mereka berkata.
Anda adalah sebuah misteri.
Aku tahu.
Dan Aku tahu.
Aku tidak ingin mengatakan selamat tinggal.
Tapi Aku harus mengucapkan selamat tinggal.
Kita akan bertemu di sisi hidup lainnya.

Kamis, 20 Oktober 2016

Kita adalah .......

Perang adalah keuntungan.
Semakin banyak peperangan semakin banyak keuntungan digenggam.
Yang untung, ya hanya kalangan itu itu saja.
Dalam ode moderen ini perang tidak terjadi dalam bentuk yang besar. Ia menyerupai Amoeba, mampu membentuk bentuk sendiri, memperluas konflik, keuntungannya ya itu itu saja. Yang untung ya itu itu saja.

Dampaknya tidak terasa seperti perang mengatas namakan Agama, Negara atau apalah namanya. Bisakah anda rasakan? Perang sekarang berbentuk sebuah paket paket mini. Di kemas berbagai macam visual menarik. Dikonsumsi secara luas dan baik tersaji. Menggiurkan. dan pada akhirnya kita adalah pion pion terdepan mengatasnamakan apa saja untuk keuntungan itu itu saja.

Kita adalah hamba sahaya.
Kita adalah hamba berlian.
kita adalah bani israil.
Kita adalah mesin mesin bombardir.
Kita adalah jin ifrit.
Kita adalah kekuasaan.
Kita adalah perut perut tambun.
Kita adalah mesin pencetak uang.
Kita adalah robot.
Kita adalah bakteri bakteri.
Kita adalah spora.
Kita adalah kaum hedon.
Kita adalah sparatis.
Kita adalah bangkai.
Kita adalah lucifer.
Kita adalah zeus.
Kita adalah kambing kambing gembala.
Kita adalah anjing liar.
Kita adalah isrofil.
Kita adalah iblis.
Kita adalah mariam.
Kita adalah judas.
Kita adalah ali.
Kita adalah fir'aun.
Kita adalah illuminati.
Kita adalah amerika.
Kita adalah ratu bilqies.
Kita adalah black hole.
Kita adalah burung pemakan bangkai.
Kita adalah prasasti.
Kita adalah televisi.
Kita adalah media massa.
Kita adalah aspal.
Kita adalah alfonso.
Kita adalah penjagal.
Kita adalah hakim kahim.
Kita adalah penghotbah.
Kita adalah penceramah.
Kita adalah paus.
Kita adalah masjidil haram.
Kita adalah tanah suci.
Kita adalah madinah.
Kita adalah padang pasir.
Kita adalah ular.
Kita adalah elang.
Kita adalah tanah perjanjian.
Kita adalah yerussalem.
Kita adalah fatikan.
Kita adalah unta.
Kita adalah anggur anggur.
Kita adalah pohon bercangkang.
Kita adalah altar.
Kita adalah kudus.
Kita adalah perjamuan terakhir.

Sabtu, 01 Oktober 2016

Masih Saja

Entah kenapa setelah saya pastikan untuk memutuskan tanpa ada lagi pemikiran-pemikiran keras, saya putuskan untuk mengakhiri semuanya. Antara saya dan Seseorang. Enam puluh bulan lalu, ketika puja-puja selalu dilayangkan tepat mengenai sisi jelitanya. Ah sudahlah, itu sama saja halnya nyanyian yang belum terselesaikan karena waktu sudah menyeret terlebih dahulu. Lima tahun berjalan, matahari masih saja berani nampak dari sisi timur. seperti biasanya, hidup layaknya mereka yang masih disempatkan menghirup udara, udara yang sudah mulai kotor. air yang sudah tercemar. makanann yang sudah tercamppur bahan kimia.
Saya tidak merasakan apa yang namanya kehilangan. Saya tidak merasa apa yang namanya menyesal. apalagi merasa apa namanya ingin mengulang lagi. Apa saya masih bisa disebut manusia? Atau mungkin saya ini adalah benda mati. Entahlah.
Lagi, secara tidak kebetulan dan tidak pula dibenar-benarkan seseorang seperti enam puluh bulan lalu menawarkan tegur sapa dari mas-mas karib yang tengah sedang menenangkan pikiran akibat kebiasaan itu. tawa mulai dipamerkan lewat barisan mesin penghancur sebelum memasuki ruang-ruang bagian dalam tubuh. indera penglihat itu sekaligus menyilaukan pandangan yang tak pernah sengaja tertuju pada seseorang itu.
Saya mendapat pengakuan tambahan dari mas-mas karib tapi tidak dari seseorang itu. seseorang yang senang menampakkan mesin pemotong itu tapi tidak untuk menampakkan kebenaran aura tubuh. tak hentinya mas-mas karib bersama mbak, serta adik-adik memukul, meninju, menyeret serta mengursi listrikkan hanya untuk mengabarkan aura tubuh yang selalu saja dimasukkan keruang-ruang yang tak satupun orang-orang tahu oleh seseorang itu.
Lagi, dan ini kembali terjadi, tanpa di sadari mereka memaksakan, memaksakan apa yang mustinya tidak perlu dipaksakan, dan akan terasa percuma melakukan sesuatu seperti ini. bukankah hal  seperti ini tidak ada artinya? mungkin ada artinya, ya, artinya itu adalah sia-sia.

Jumat, 09 September 2016

Begitu mudah

Ini adalah abad berikutnya
Ketik dan lalu akan muncul
Teks teks penjelasan
Begitu mudah
Anda dapat menemukan dimanapun

Ini adalah abad berikutnya
Sebut dan lalu ada seketika
Hasil dari kemauan
Tampak mudah
Anda dapat menemukan dimanapun

Benar benar terjadi
Tak perlu susah susah

Ini adalah abad berikutnya
Setiap orang tidak akan sendiri
Terwakili dengan perangkat
Begitu mudah
Anda dan teman kesepian anda

Ini adalah abad berikutnya
Semua bisa diutarakan
Kesedihan, kesenangan, kekhawatiran, keraguan keraguan....
Tampak mudah
Anda dapat melakukannya setiap anda ingin

Ini adalah abad berikutnya
Semua bisa dilakukan
Dalam hal yang tak nyata
Sangat sangat mudah
Anda dapat menggunakannya setiap waktu

Ini adalah abad berikutnya
Ini adalah abad keemasan
Anda dapat melakukan apasaja

So what thats all for?

Looks like
people busy organize the future, then they forget what have to do in the morning.

People shrewd,talk about love but gone blind when the others starving.

People tried hard to climb the top then forget how to go backdown again.

People tried so hard for being happy but why so jealous saw the  others laugh?

People happy looking for materials and then they unconscious if the dead has abandoned.

People persistent defend/care to the God and they dont know if the God dont need it.

So what thats all for?

Perbandingan yang jauh bedanya

dulu tekhnologi tidak semerbak sekarang.
dulu rancangan bangunan rumah tak perlu di bikin dengan tekhnologi dan beberapa hari kedepan sudah siap untuk dihuni. segala sudutnya diperhitungkan sedemikian rupa.
saat ini. teknologi sudah begitu lumrah dan mungkin bisa kita klaim bahwa sangat mendukung. namun membuat sketsa saja jika tak ada teknologi berlangsung memakan waktu, begitu juga dalam pembangunannya. hasilnya beberapa bulan saja rumah itu bisa dipastikan memerlukan perbaikan selanjutnya.
nampak jauh berbeda. jaman semakin bagus hasilnya semakin merosot. bisa dipastikan moral moral semakin merosot. ilmu pengetahuan semakin tidak diminati. yang jadi bahan utama adalah bagaimana orang orang mengenal satu sama lain tapi tidak tahu bentuk, wujud dan bagian nyata lainnya. yang diminati bagaimana bisa ada di dunia itu dan menjadi bahan utama pembicaraan.
jaman ini. saat ini.

Kamis, 30 Juni 2016

Sudahlah.

Ah engkau.
Tahu apa kau soal mereka laki laki bodoh?
Biarlah mereka melakukannya sesuai keinginan mereka, toh tidak ada pengaruhnya bagi hidupmu.
Mau mereka jungkir balik, mau mereka sedih, mau mereka apa, apa pedulimu?
Mereka cuma main main saja.
Mereka cuma menikmati periode mesin.
Mereka cuma meredam ketakutan ketakutan.
Jangan jangan kau seperti mereka juga?
Apa karena mereka suka memamerkan kesedihan, apa karena mereka suka menelanjangkan kebodohan, apa karena mereka lupa gunanya pikiran itu untuk apa? Tak ada pengaruhnya juga untuk hidupmu.
Sudahlah. Mereka itu cuma ketakutan saja, takut tak dapat teman hidup. Takut tak makan esok pagi, takut tidurnya tak berbuah, takut takut yang banyak. Mereka itu tidak tahu kalau hidup itu ya sendiri, mati juga sendiri. Keberaniannya tidak nyata. Buktinya sudah banyak.
Sudahlah tak usah di gubris.
Mari kita minum lagi supaya kau tak banyak ngoceh.

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.